KnE Life Sciences

ISSN: 2413-0877

The latest conference proceedings on life sciences, medicine and pharmacology.

Analysis of the Smoking Behavior of Personnel at Major General HM Ryacudu North Lampung Regional Hospital, Indonesia in 2016

Published date: May 17 2018

Journal Title: KnE Life Sciences

Issue title: The 2nd International Meeting of Public Health 2016 (IMOPH) – Part I

Pages: 296–310

DOI: 10.18502/kls.v4i4.2289

Authors:
Abstract:

Smoking is a behavior that can endanger the health of individuals and have an impact on public health. Of the personnel at Major General HM Ryacudu North Lampung Regional Hospital in Indonesia 70% are smokers. This prevalence may be related to an individual’s predisposition as well as factors that enable and reinforce this behavior. The study aimed to determine which factors are associated with smoking behavior in hospital personnel. The study used a cross-sectional design and a survey to obtain data. Qualitative and quantitative methods were employed. The sample included 97 hospital personnel; data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate methods. The dependent variable is the smoking behavior of hospital personnel; the independent variable is the characteristics of the personnel: gender, marital status, educational status, knowledge, attitudes, motivations, exposure to advertising, access to cigarettes, legislation and the influence of friends and family members. No correlation was found between smoking behavior and marital status, knowledge, motivation, exposure to advertising, and access to cigarettes. The statistical analysis results showed that legislation had the greatest impact on the smoking behavior of hospital personnel (p-value = 0.001); the influence of friends also had an impact (p-value = 0.016). There is need for a common commitment to increasing awareness about the negative impact of smoking, offering informational workshops, establishing
an anti-smoking task force, and designating a no smoking, cigarette-free zone in the hospital.

References:

[1] Arno. 2009. Determinan Perilaku Merokok pada petugas Pasca Penerapan Kawasan tanpa Rokok di Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Propinsi Sumatra Barat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


[2] Artati P, Humakor. 2006. Sikap dan Perilaku merokok Tenaga kesehatan di kabupaten Toli-Toli. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.


[3] Azizah, Nurul, et al. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Anak] Jalanan di Kota Makasar tahun 2013. Makassar: Universitas Hasanudin Makasar.


[4] Azwar, Eddy. 2009. Determinan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh Provinsi Naggroe Aceh Darussalam. Aceh: Universitas Muhammadiyah Aceh.


[5] Bahar, Nur Akbar, et al. 2012. Determinan Keberlangsungan Kebiasaan Merokok Dokter dan Dokter Gigi di Kota Makasar tahun 2012. Makassar: Universitas Hasanudin Makasar.


[6] Binahar, Renata Sari. 2014. Program Kesehatan Berhenti Merokok Pada Tenaga Kesehatan di lampung Utara (Tesis). Tidak Dipublikasikan.


[7] Caldwel, Ernest. 2012. Berhenti Merokok. Yogyakarta: Lkis Printing Cemerlang.


[8] Crofton, John dan David Simpson. 2009. Tembakau Ancaman Global. Jakarta: Alex Media Komputindo.


[9] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas). Jakarta: Depkes RI.


[10] Departemen Kesehatan RI. 2006. Panduan Promosi Tidak Merokok. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI.


[11] Departermen Kesehatan RI. 2011. Rencana Pengembangan Tenaga kesehatan Tahun 2011 – 2025. Jakarta: Depkes RI.


[12] Fatmasari, Intan. 2013. Perilaku Supir Angkutan Pasca Penetapan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Makassar Tahun 2013. Makassar: FKM Universita Hasanudin.


[13] Fi, Muhamad. 2008. Perilaku Merokok Remaja di Lingkungan RW 22 Kelurahan Suka Tani kecamatan Cimanggis Depok Tahun 2008. Depok: FKM UI.


[14] Flandorver, Priska, Christian Wagner, and Isabella Buber. 2010. Gender Roles and Smoking Behaviour. Viena Institute of Demography. OAW.


[15] Green, Lauren W. 2005. Health Program Planning an Educasional and Ekological Approach. Boston Burr. Madison New York.


[16] Hastono, S. 2001. Analisa Data. Depok: FKM UI.


[17] Komalasari, D and Helmi, A F. 2000. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press


[18] Lapau, Buchari. 2012. Metode Penelitian kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.


[19] Lemenshow, Stanley. 1997. Besar sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


[20] Maman. 2009. Hubungan Antara tingkat Stres dan Perilaku Merokok. http:// wordpress.com/2009/05/03/ diakses tanggal 14 maret 2016.


[21] Neltjesaly, Jeane. 2009. Efektivitas Peraturan Terkait Pengendalian Produk Tembakau Terhadap Kesehatan, Laporan Akhir Penelitian Hukum, Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia RI.


[22] Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.


[23] Oktavia, Dewi. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Merokok Siswa laki-Laki di SMA Negeri Kota Padang Tahun 2011.


[24] Pamela, M Ling. 2009. Young Adult Smoking Behavior.


[25] Priyoto. 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.


[26] Profil Pelayanan Rumah Sakit daerah Mayjen HM Ryacudu Tahun 2015.


[27] Pujianto, et al. 2009. Praktek Dokter Terkait Perilaku Merokok Pasien. Administrasi Kebijakan Kesehatan. Jurnal Kesmas Nasional vol 4 no 3.


[28] Purba, Ranto, et al. 2013. Analisis Determinan Perilaku Merokok Siswa Laki-laki di SMA Negeri 1 Unggulan Kecamatan Inderalaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2013/2014.


[29] Rahmadi, Afdol, et al. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Rokok dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2 no 1 (2013).


[30] Rochmayani, Dewi Sari. 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Merokok pada Remaja di Kelurahan Ngaliyan, Kota semarang Tahun 2007 ( Jurnal Unnes tahun 2007).


[31] Rosari, Amalia Dewi. 2014. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Merokok Remaja pada usia 12- 15 di Desa Ngumpul. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.


[32] Sastroasmoro, Sudigdo. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.


[33] Satii, Alfi. 2011. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data Media.


[34] Sihombing. 2010. Hubungan Prilaku Merokok Konsumsi Makanan Minuman dan Aktifitas Fisik dengan Penyakit Hipertensi di Indonesia. Jurnal Majalah Kedokteran Indonesia Voi 60 no 9 September 2010.


[35] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian kombinasi (MiX Methods). Bandung: AlfaBeta.


[36] Sumarna, Riny. 2009. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Mahasiswa Ekstensi Angkatan 2007 di FISIP UI tahun 2009. Depok: FKM UI.


[37] TCSC, IAKMI, Pusat Penelitian dan Pegembangan Ekologi dan Status Kesehatan. 2009. Fakta Tembakau Permasalahannya di Indonesia.


[38] Triwidayani, Aryda Luh Nyoman. 2014. Profil Merokok pada Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali. Bali: Universitas Udayana.


[39] World Health Organisation (WHO). 2017 Fact sheet Tobacco. Accesed October 10.2017. Available at http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs339/en/


[40] World Health Organisation (WHO) Western Pacific Region. 2016 Tobacco Fact sheet. Accesed October 10.2017. Available at http://www.wpro.who.int/mediacentre/ factsheets/fs_201203_tobacco/en/

Download
HTML
Cite
Share
statistics

250 Abstract Views

302 PDF Downloads