KnE Social Sciences

ISSN: 2518-668X

The latest conference proceedings on humanities, arts and social sciences.

A Review of Topogenous Peatland Management in Humbang Hasundutan Regency

Published date: Jul 03 2024

Journal Title: KnE Social Sciences

Issue title: International Joint Seminar on Education, Social Science and Applied Science (IJESAS)

Pages: 209–220

DOI: 10.18502/kss.v9i19.16497

Authors:

Sarah Patumona Manalusarahpatumona@usu.ac.idUniversitas Sumatera Utara, Medan, North Sumatra

T. SabrinaUniversitas Sumatera Utara, Medan, North Sumatra

Delvian DelvianUniversitas Sumatera Utara, Medan, North Sumatra

Abstract:

Indonesia possesses a substantial expanse of peatland, including an area of over 265,500 square kilometers throughout the islands of Sumatra, Kalimantan, and Papua. Humbang Hasundutan Regency, located in North Sumatra, encompasses a total area of 2358 ha of peatland, making it a significant carbon reservoir worldwide. Peatlands within a district can be classified into two main types: topogenic and upland. This research aims to review issues related to peatlands in Humbang Hasundutan Regency and their sustainable management. The study was conducted using a systematic review method using e-books and journal articles to support a review that includes observational studies. E-books and journal articles were searched in online databases such as Google Scholar using the keywords: “Humbang Hasundutan,” “peatland,” and “topogenic.” The downloading process was done independently by the authors. This resulted in 5 e-books and 27 journal articles, 6 of which were observational or experimental studies conducted in the Humbang Hasundutan Regency while the rest discussed peatlands outside of Humbang Hasundutan Regency. Moreover, 20 articles discussed peatland management. This systematic review proves that many factors must be considered in good peatland management. These include the physiographic, topographical, and hydrological characteristics of the land, as well as fire prevention measures, the selection of appropriate materials and fertilizers, the use of geospatial technology, the adoption of adaptation strategies for peatland use, the way communities view peatlands, and the economic importance of peat ecosystems.

Keywords: Humbang Hasundutan, peatland, topogenic

References:

[1] H. Joosten, Assessment on Peatlands, Biodiversity and Climate change. Global Environment Centre & Wetlands International, 2007.

[2] Istomo, Peningkatan Sumberdaya Bahan Tambang Gambut: Penelitian Eksploitasi Bahan Tambang Gambut di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara., 2006.

[3] Debataraja SM, Simbolon I. Analisa Daya Dukung Tanah Gambut Nagasaribu- Humbang Hasundutan dengan Campuran Kapur Melalui Pengujian Kuat Geser Langsung dan Kuat Tekan Bebas. Jurnal Darma Agung. 2019;27(1):884–93.

[4] Panggabean JB. Sarifuddin, and M.B. Sembiring, “Pengaruh Bahan Mineral dan Air Laut Terhadap Sifat Fisika Kimia Tanah dan Pertumbuhan Padi di Lahan Gambut Dataran Tinggi.,”. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara. 2014;2(4):1359–66.

[5] L.W. Sihite, P. Marbun, and Mukhlis, “Klasifikasi Tanah Gambut Topogen yang Dijadikan Sawah dan Dialihfungsikan Menjadi Pertanaman Kopi Arabika dan Hortikultura.,”. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2013;2(1):200–12.

[6] Sinurat TP, Munibah K, Baskoro DP. “Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan Kabupaten Humbang Hasundutan Menggunakan Clue-S.,” Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. vol. 17, no. 2, pp. 75–82, 2015. https://doi.org/10.29244/jitl.17.2.75-82.

[7] Soniati S, Rohima N, Larasanti D. “Restorasi Gambut Melalui Partisipasi Masyarakat dan Revegetasi.,” In: Quo Vadis Restorasi Gambut di Indonesia: Tantangan & Peluang Menuju Ekosistem Gambut Berkelanjutan. pp. 282–287., Pekanbaru (2022).

[8] Gunawan H, Afriyanti D. Potensi Perhutanan Sosial dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Restorasi Gambut. Jurnal Ilmu Kehutanan. 2019;13(2):227–36.

[9] Ridhoi MA. “Mengenal Program Food Estate dan Kritiknya,” https://katadata.co.id/muhammadridhoi/berita/5ef468ee985b8/mengenal-programfood- estate-pemerintah-dan-kritiknya

[10] Sitanggang GT. Rahmawaty, and A. Rauf, “Pemetaan Potensi Karbon di Lahan Gambut Topogen pada Berbagai Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.,”. Peronema Forestry Science Journal. 2013;2(2):93–8.

[11] Sitohang EJ. “Kajian Karakteristik Gambut Dataran Tinggi dan Gambut Dataran Rendah di Sumatera Utara,” https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/32640, (2021).

[12] F. Reynaldi, H. Herawati, and Kartini, “Tata Air Mikro dalam Upaya Pengendalian Muka Air Tanah pada Lahan Gambut (Studi Kasus Desa Wajok Hilir).,” JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil. Tambang. 2021;8(1):1–9.

[13] Suwondo S. Sabiham, Sumardjo, and B. Paramudya, “Analisis Lingkungan Biofisik Lahan Gambut pada Perkebunan Kelapa Sawit.,”. Jurnal Hidrolitan. 2010;1(3):20–8.

[14] Quinty F, Rochefort L. Peatland Restoration Guide. Canadian Sphagnum Peat Moss Association. St. Albert; 2003.

[15] Setyanto P, Sopiawati T, Adriani TA, et al. “Emisi Gas Rumah Kaca dari Penggunaan Lahan Gambut dan Pemberian Bahan Amelioran: Sintesis Lima Lokasi Penelitian.,” In: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi untuk Mitigasi Emisi GRK dan Peningkatan Nilai Ekonomi. pp. 45–61 (2014).

[16] R. Kumalawati, D. Anjarini, and Elisabeth, “Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.,” In: Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP. pp. 263–275 (2019).

[17] Agus F, Hairiah K, Mulyani A. Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut. World Agroforestry Centre-ICRAF, SEA Regional Office dan Balai Besar Penelitian & Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor: BBSDLP; 2011.

[18] Putra EI, Imanudin MS. D.A.F. H, et al., “Referensi Tinggi Muka Air Tanah bagi Pencegahan Kebakaran Gambut di Indonesia.,” In: Prosiding Seminar Nasional Hari Air Dunia 2018. pp. 65–71., Palembang (2018).

[19] Pangaribuan N. “Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan dengan Budidaya Tanaman Pangan dan Sayuran.,” In: Seminar Nasional FMIPA Universitas Terbuka 2018. pp. 329–350 (2018).

[20] Ilham F, Prasetyo TB, Prima S. Pengaruh Pemberian Dolomit Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Gambut dan Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Jurnal Solum. 2019;16(1):29–39.

[21] Aryanti E, Yulita Y, Annisava AR. Yulita, and A.R. Annisava, “Pemberian Beberapa Amelioran Terhadap Perubahan Sifat Kimia Tanah Gambut.,”. Jurnal Agroteknologi. 2016;7(1):19–26.

[22] R.E. Surya and Suyono, “Pengaruh Pengomposan Terhadap Rasio C/N Kotoran Ayam dan Kadar Hara Npk Tersedia Serta Kapasitas Tukar Kation Tanah.,” UNESA Journal of Chemistry. vol. 2, no. 1, pp. 137–144, 2013.

[23] Kusuma AH, Izzati M, Saptiningsih E. “Pengaruh Penambahan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda Terhadap Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L).,” Buletin Anatomi dan Fisiologi. vol. 21, no. 1, pp. 1–9, 2013.

[24] Wulandari L. Sarifuddin, and B. Hidayat, “Efek Air Laut dan Bahan Mineral Terhadap Sifat Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Padi pada Tanah Gambut.,”. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2014;2(4):1376–83.

[25] Agus F, Subiksa IM. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah & World Agroforestry Centre. Bogor: ICRAF; 2008.

[26] H.A.P. SM, Sarifuddin, and Fauzi, “PengaruhPengaruh Pemberian Debu Vulkanik Sinabung Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Varietas Dendang pada Tanah Gambut.,”. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara. 2018;6(1):30–6.

[27] Suswati D. B.H. S., D. Shiddieq, and D. Indradewa, “Formulasi Amelioran Lumpur Laut dan Limbah Ikan Asin untuk Peningkatan Produktivitas Tiga Satuan Peta Tanah di Lahan Gambut.,”. Jurnal Pedon Tropika. 2012;2(1):44–56.

[28] S.N.H. Utami, A. Priyatmojo, and Subejo, “Penerapan Teknologi Tepat Guna Padi Sawah Spesifik Lokasi di Dusun Ponggok, Trimulyo, Jetis, Bantul.,” Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement). vol. 1, no. 2, pp. 239–254, 2016.

[29] Primilestari S, Purnama H. “Teknik Budidaya Jeruk di Lahan Gambut untuk Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.,” In: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. pp. 79–89., Palembang (2019).

[30] D. Nazemi, A. Hairani, and Nurita, “Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Pasang Surut Melalui Pengelolaan Lahan dan Komoditas.,”. Agrovigor. 2012;5(1):52–7.

[31] Suriadikarta DA. Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa Berkelanjutan: Studi Kasus Kawasan Ex PLG Kalimantan Tengah. Jurnal Sumberdaya Lahan. 2012;6(1):45–54.

[32] Sopha H. Wahyud, and F.F. Adji, “Persepsi Masyarakat Terhadap Aktivitas Pembuatan Sekat Kanal di Kawasan Taman Nasional Sebangau Provinsi Kalimantan Tengah.,”. J Environ Manage. 2021;2(1):89–98.

Download
HTML
Cite
Share
statistics

63 Abstract Views

89 PDF Downloads