KnE Social Sciences

ISSN: 2518-668X

The latest conference proceedings on humanities, arts and social sciences.

Empowerment Policy for Indigenous Papuan Traders as a Conflict Resolution Strategy

Published date: Oct 02 2023

Journal Title: KnE Social Sciences

Issue title: 1st Doctoral International Conference 2023

Pages: 429–442

DOI: 10.18502/kss.v8i17.14138

Authors:

Ilham .ilhamparepos@gmail.comPublic Administration Doctoral Program, Hasanuddin University

Yosephine OhoiwutunCenderawasih University

M. Zaenul MuttaqinCenderawasih University

Abstract:

This study focuses on the policy of empowering indigenous Papuan traders as a conflict-resolution strategy. A library research approach was used, and the data was obtained from literature sources relevant to the research topic. Data analysis was carried out in the following stages: data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate a sufficiently deep gap between indigenous Papuans (amber) and immigrants (komin). Indigenous people generally live within the poverty line, whereas immigrants live with adequate income levels. Inequality exists in various economic activities, where migrants play a more prominent role in controlling economic activities, while indigenous Papuans face challenges in competing due to various factors. This kind of polarization then gives rise to dichotomies in social life, which often leads to clashes with one another (conflict). The policy of developing a special market for Papuan women as a response from the government has not been able to fully address existing problems. Therefore, as a recommendation, an affirmative policy is needed fo the protection and empowerment of indigenous Papuan traders to maximize the sales of local cultural commodities. The ultimate goal is for indigenous Papuan traders to be more prosperous and able to compete with migrant traders. An affirmation policy on the empowerment of indigenous Papuan traders can also be used for conflict resolution. Various research results have shown that local community empowerment policies can be used as a strategy to resolve social conflicts.

Keywords: conflict resolution, empowerment, indigenous Papuans, policy

References:

[1] Astri H. Penyelesaian Konflik Sosial Melalui Penguatan Kearifan Lokal. Aspirasi. 2012;2(2):151–62.

[2] Pona L. Penduduk,Otonomi Khusus, dan Fenomena Konflik di Tanah Papua. Jurnal Kependudukan Indonesia. 2008;III(1):51–62.

[3] Pekey F. PAPUA Mencari Jalan Perdamaian : Telaah Konflik dan Resolusi Di Bumi Cenderawasih. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2018.

[4] Baihaqi M; B. M. Kajian Awal tentang Peran Pendatang dalam Transformasi Konflik di Papua. Jurnal Pemikiran Sosiologi. 2020;7(2):124–38.

[5] Broek TV. Pembangunan Agama dan Perubahan Masyarakat di Provinsi Irian Jaya dalam Kekayaan, Agama dan Kekuasaan : Identitas dan Konflik di Indonesia (Timur). Modern (Yogyakarta): Kanisius. 1997.

[6] Akhmad K. Amber dan Komin : Studi Perubahan Ekonomi di Papua. Yogyakarta: Big publishing. 2005.

[7] H. R. O. W. T. Miall, esolusi Damai Konflik Kontemporer (Terj, Tri Budhi Satrio). Jakarta: Rajawali Press. 2002.

[8] Saharuddin, “emberdayaan Masyarakat Miskin Berbasis Kearifan Lokal,” Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi. Dan Ekologi Manusia. 2009;3(1):17–44.

[9] M. Z. K. A. I. U. &. P. E. Muttaqin. Hombouw Bark Painting (The Potential of Asei Island Craft Arts as a Tourism Attraction of Sentani Lake, Jayapura Regency),” Ormosa. Journal of Science & Technology. 2022;1(4):315–36.

[10] Ilham I, Simon KAF, Marlina F, Zaenul Muttaqin, Usman I, Dian IY. Hiir Mentuk: Potensi Kuliner Lokal Olahan Masyarakat Kampung Tobati Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Jayapura. Jurnal Pariwisata Pesona. 2021;6(2):95–104.

[11] Mustari M. Pemahaman Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Leutikaprio. 2015.

[12] Ramdhani AR. Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan Publik. Jurnal Publik. 2017;11(1):1–12.

[13] Zuci RZ, Muh AI, Nurdin N. Pengaruh Kebijakan Peralihan System Kerja Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Sulawesi Tenggara. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. 2022;8(8):2815-2823.

[14] Hiskia CMS, Ilham, Akhmad K, Jackson Y, Sriyono, M. Zaenul M, Usman I, Eka P. Emas Merah Paniai: Kebijakan Pengembangan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal. ublikauma. Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area. 2022;10(2):116– 26.

[15] T. &. S. P. Mardikanto, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. 2013.

[16] H. Hamid. Manajemen pemberdayaan masyarakat, Makassar: De La Macca Makassar. 2018.

[17] Noor M. Pemberdayaan masyarakat. CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan. 2011;1(2).

[18] W. H. Guntoro. Bentuk Dukungan Kebijakan Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat. 2021.

[19] M. &. S. D. Yogia. Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Usaha Ekonomi. Sosio Konsepsia. 2020;9(3):247–56.

[20] M. J. &. R. N. Maspaitella. Pembangunan Kesejahteraan Sosial: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pendekatan Pekerja Sosial. Aspirasi. 2014;5(2):157–64.

[21] Y. &. I. Ohoiwutun. Inovasi Pelayanan Adminduk : Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Jayapura, Wawasan Ilmu. 2022.

[22] Hadi AC. Studi Kepustakaan Dalam Proses Penelitian (A. Silo (ed.). 1st, Uncen Press. 2014.

[23] M. Z. I. I. &. I. U. Muttaqin. Tantangan Implementasi Netralitas Pns (Kajian Kekerasan Simbolik dalam Pilkada). JWP ( Jurnal Wacana Politik). 2021;6(1):1

[24] Miles M, Huberman A, Saldana J. Qualitative data analysis, a methods sourcebook. 3rd ed. Sage Publications. 2014.

[25] T. &. H. H. Iradat. Iradat, T., & Haeril, H,” [ JGLP]. Journal of governance and local politics. 2021;3(1):48–62.

[26] S. E. Sumanto. Kebijakan pengembangan perhutanan sosial dalam perspektif resolusi konflik. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 2009;6(1).

[27] A. S. &. S. E. Yunianto. Pembentukan kelompok tani hutan sebagai upaya resolusi konflik melalui konsep pemberdayaan masyarakat di KHDTK Kepau Jaya. Unri Conference Series: Community Engagement. 2019;1:74–82.

[28] M. F. &. H. R. Widhagdha. Pemberdayaan Masyarakat sebagai Strategi Resolusi Konflik Sosial. Jurnal Pemberdayaan masyarakat. 2020;8(1):82-91.

[29] S. A. F. M. &. H. E. N. Nulhakim. Resolusi Konflik Agraria Berbasis Komunitas Pada Masyarakat Petani Di Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. 2019;1(2):70-78.

[30] R. K. A. &. W. Y. P. Syarief. Pengembangan Ketahanan Pangan Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Rawan Konflik Timika Papua. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 2017;22(3):163–71.

[31] T. Ismi. Resolusi Konflik: Definisi, Proses, dan Skill yang Dibutuhkan untuk Menerapkannya. 2022.

[32] A. &. H. Daryanto. Analisis Input-Output & Social Accounting Matrix Untuk Pembangunan Ekonomi Daerah (Cetakan kedua). Bogor: IPB Press. 2013.

[33] Mawal. Pedagang Papua Masih Terlantar. 2018.

[34] N. net. Menanti Tempat Jualan yang Layak di Tanah Mereka Sendiri. 2016.

[35] Pahri. Model Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Papua Melalui Majelis Rakyat Papua (Studi Kasus Masyarakat Perempuan Asli Papua di Kota Jayapura). 2017.

[36] Dil and Tri. Perlindungan dan Pemberdayaan Pedagang Lokal Terus Disosialisasikan. 2022.

Download
HTML
Cite
Share
statistics

316 Abstract Views

139 PDF Downloads